makalah filsafat pendidikan

A. ** Pengertian Filsafat Pendidikan*

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan.

Beberapa aliran filsafat pendidikan;

ü Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat
pragmatisme.

ü Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan
realisme; dan

ü Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.

Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman
menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak
pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut
progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya
pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah
disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf
kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.

*B. **Subjek/ Objek Filsafat Pendidikan*

* *Berfikir merupakan subjek dari filsafat pendidkan akan tetapi tidak
semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat pendidikan adalah
seseorang yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh dan
mendalam tentang bagaimanan memperbaiki pendidikan.

Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga
subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka
objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan atas
2 hal :

1. Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada
dan ada yang tidak harus ada

2. Objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprinsi dan oleh
karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip
kebenaran dan tidak kebenaran

*C. ** Ruang Lingkup Filsafat *

* *Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa.
Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat
tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang
memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan
tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan
yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi
obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya
merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan
tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa,
tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan
mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.

*BAB II*

*PEMBAHASAN*

* *

*A. **Pengertian Filsafat Pendidikan*

Pandangan fislafat pendidikan sama dengan perananya merupakan landasan
filosofis yang menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan.
Dimana landasan filsofis merupakan landasan yang berdasarkan atas
filsafat. Landasan filsafat menalaah sesautu secara radikal, menyeluruh,
dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada penalran.
Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya,
dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarkaat
sedangkan pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan.

Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan
antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai
ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi
pendidik. Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan
danperkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita.
Semuanya itu dapat disampaikan kepada flsafat untuk dijadikan
bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri.
Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai
berikut :

1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan
filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja

2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman
yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu
mendalam

3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya

4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan
tetapi sudut pandangannya berlainan

Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik dia
mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan
menunjukkan dirinya pda masalah pendiidkan pad aumumnya serta bagaimna
amasalah itu mengganggu pada penyekolhan yang menyangkut masalah
perumusan tujuan, kurkulum, organisasi sekolah dan sebagainya. Dan para
pendidik juga mengahrapkan dari ahli filsafat pendiidkan suatu
klasifikasi dari uraian lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya
literatur pendidikan terutam adalam kotraversi pendidikan sistem-sistem,
pengjuian kopetensi minimal dan kesamaan kesepakatan pendidikan.

Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan
filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak
hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan
filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang
berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan. Sedangkan filsafat
pendidikan merupakan ilmu ayng pad ahakekantya jawab dari
pertanyaa-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidkan. Oleh karen
aberisfat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini
hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap
lapangan pendidikan.

*B. **Subjek/ Obyek Filsafat Pendidikan*

* *Subjek filsfat adalah seseroang yang berfikir/ memikirkan hakekat
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Seperti halnya pengetahuan,
Maka filsafatpun (sudut pandangannya) ada beberapa objek yang dikaji
oleh filsafat

a. Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas

1. Ada yang harus ada, disebut dengan absoluth/ mutlak yaitu Tuhan Pencipta

2. Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang
relatif (nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada
yang mutlak (Tuhan Pencipta alam semesta)

b. Obyek Formal/ Sudut pandangan

Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris, karena filsafat
mencari pengertian realitas secara luas dan mendalam. Sebagai
konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman-pengalaman manusia
dalam semua instansi yaitu etika, estetika, teknik, ekonomi, sosial,
budaya, religius dan lain-lain haruslah dibawa kepada filsafat dalam
pengertian realita.

Menurut Prof Dr. M. J. Langeveld : “……bahwa hakikat filsafat itu
berpangkal pada pemikiran keseluruhan sarwa sekalian scara radikan dan
menurut sistem”.

1. Maka keseluruhan sarwa sekalian itu ada. Ia adalah pokok dari yang
dipikirkan orang dalam filsafat

2. Ada pula pikiran itu sendiri yang terhadap dalam filsafat sebagai
alat untuk memikirkan pokoknya

3. Pemikiran itupun adalah bahagian daripada keseluruhan, jadi dua kali
ia teradapat dalam filsafat, sebagai alat dan sebagai keseluruhan sarwa
sekalian

Menurut Mr. D. C Mulder menulis sebagai berikut :

“ Tiap-tiap manusia yang mulai berpikir tentang diri sendiri dan tentang
tempatnya dalam dunia, akan mengahdapi beberapa persoalan yang begitu
penting sehingga persoalan-persoalan itu boleh diberi nama
persoalan-persolan pokok”.

Louis Kattsoff mengatakan lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya
yaitu meliputisegala pengetahuan manusia serta segala sesuatu apa saja
yang ingin diketahui manusia. Dr. A. C Ewing mengatakan bahwa kebenaran,
materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu, sebab,
kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan tuhan adalah termasuk
pertanyaan-pertanyaan poko filsafat

* *

*C. **Ruang Lingkup Filsafat *

Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :

ü Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.

ü Tentang ada dan tidak ada.

ü Tentang alam, dunia dan seisinya.

ü Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.

ü Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.

ü Tuhan tidak dikecualikan.

Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi
mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan
mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.

Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu
pengetahuan tapi. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk
ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu
ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi
ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang
tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri.

Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :

a. Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.

b. Tentang ada dan tidak ada.

c. Tentang alam, dunia dan seisinya.

d. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.

e. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.

f. Tuhan tidak dikecualikan.

Ruang lingkup dari filsafat yaitu :

a. Tentang pengetahuan : logika yang memuat :

a. Logika formil yang mempelajari asas-asas atau hukum-hukun berpikir
yang harus ditaati agar kita dapat berpikit dengan benar dan mencapai
kebenaran. jadi bagaimana orang harus berpikir dengan baik dan
aturan-aturan untuk itu. Hukum-hukum logika berlaku dan penting bagi
semua ilmu pengetahuan lainnya pula, bagi filsafat merupakan alat yang
harus dikuasai lebih dahulu.

b. Logika materiil kritik (epistimologi)

Yang memandang ilmu pengetahuan (materil) dan bagaimana isi ini dapat
dipertanggungjawabkan. Jadi mempelajari perihal :

1. Sumber dan asal pengetahuan

2. Alat-alat pengetahuan

3. Proses terjadinya pengetahuan

4. Kemungkinan dan batas pengetahuan

5. Kebenaran dan kekeliruan

6. Metode ilmu pengetahuan dan lain-lain.

b. Tentang “ada” : metafisika atau ontology

Hal ini mengupas tentang :

1. Apakah arti ada itu?

2. Apakah kesempurnaannya ada itu?

3. Apakah tujuannya ada itu?

4. Apakah sebab dan akibat?

5. Apakah yang merupakan dasar yang terdalam dari setiap barang yang ada
itu?

c. Tentang dunia material : kosmologi

Hal ini membicarakan tentang asal mula atau sumber dan susunan atau
struktur dari alam semesta.

d. Tentang manusia : filsafat tentang manusia.

Orang mengetahui tentang “ada” itu dari adanya sendiri.

e. Tentang kesusilaan : etika

Manusia itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindarkan yang tidak
baik itu menimbulkan berbagai soal, yaitu :

1. Apakah yang disebut baik itu?

2. Apakah yang buruk itu?

3. Apakah ukuran baik atau buruk itu?

4. Apakah suara batin itu?

5. Apakah kehendak bebas?

6. Apakah artinya kepribadian itu?

f. Tentang Tuhan : Theodyca

Hal inilah yang merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan
filsafat. Renungan tentang pengetahuan kita itu membuktikan bahwa
manusia itu bukan sumber sari segala-segalanya, bukan sumber daripada
segala pengetahuan.

Singkatnya bahwa ia bukan yang mutlak, sebab itu harus dicari sumber
yang terdalam dan sebab yang terakhir, yang mengatasi manusia sendiri
dan dunia.

*BAB IV*

*KESIMPULAN*

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan. Objek filsafat, objek itu dapat berwujud
suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku
berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri.
Objek filsafat dapat dibedakan atas 2 hal :

1. Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada
dan ada yang tidak harus ada

2. Objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprinsi dan oleh
karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip
kebenaran dan tidak kebenaran

Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :

1. Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.

2. Tentang ada dan tidak ada.

3. Tentang alam, dunia dan seisinya.

4. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.

5. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.

6. Tuhan tidak dikecualikan.


Related Posts by Categories



0 Responses to "makalah filsafat pendidikan"

Posting Komentar