PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat diartikan :
 Sebagai aktifitas replektif/kegiatan akal manusia untuk mengerti secara mendalam segala sesuatu (wujud).
 Sebagai produk berpikir murni untuk menghasilkan ilmu pengetahuan.

Berarti bahwa segenap daya dan kemampuan pikir yang hebat dari manusia yang dikerahkan. Maka filsafat dapat dikatakan suatu bentuk ajaran tentang sesuatu/ajaran tentang ideologi.

Filsafat menurut Prof. Dr Theodore Brameld :
Filsafat sebagai sesuatu powerfull disiplin atau ilmu yang sangat berpengaruh bahkan filsafat dapat merupakan ideologi suatu bangsa. Secara etimologi yang diuraikan oleh Brubacher filsafat berasal dari filos dan sofia. Filos artinya cinta kebijaksanaan/cinta belajar.

Objek Materil Filsafat
Segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik konkrit, fisik, maupun non fisik abstrak (psikis) termasuk pengertian abstrak konsepsi atau spiritual nilai-nilai.

Objek Formal Filsafat
Menyelidiki segala sesuatu guna mengerti hakekat sesuatu itu sedalam-dalamnya. Objek formal tidak mungkin sama sebab berkaitan dengan sudut pandang tujuan penelitian sedangkan objek formal dapat saja sama atau identik karena merupakan suatu ilmu.

Ruang Lingkup Filsafat
Mengkaji metode, dan pengembangan filsafat.

Metode yang dipakai dalam filsafat
Adalah :
1. Deduktif.
2. Induktif.
3. Spekulatif.

Filsafat terdiri dari :
 Filsafat Etika (baik-buruk).
 Filsafat Estetika (indah-buruk).
 Filsafat Metafisika (membahas apa yang terjadi pada apa yang tak tampak).
 Filsafat Materialisme (membahas apa yang tampak).
 Filsafat Fisika.
 Filsafat Pendidikan.

Contoh metode Spekulatif (Sigmond Fluid)
Bahwa manusia terdiri dari 3 unsur :
 Id (tidak sadar) → nafsu.
 Ego (ambang sadar) → penyaring.
 Super ego (kesadaran) → nurani.

Teori Kebenaran
Yang mendukung teori kebenaran :
1. Konsistensi (koherensi).
2. Korespondensi.
3. Pragmatisme.

Teori Konsistensi (Koherensi).
Sesuatu dikatakan benar jika tidak berdasarkan dengan hubungan subjek dan realita, tapi mendasarkan pada hasil penelitian atas objektifitas realita, konsisten dengan hasil penelitian (kebenaran ilmiah) pendalaman dan kelanjutan dari teori korespondensi.

Teori Korespodensi.
Sesuatu dikatakan benar jika ide atau kesan yang dihayati subjek sesuai dengan kenyataan atau realitas objek.

Teori Pragmatisme
Menekankan kepada fungsi sesuatu kebenaran itu dapat diterima jika berfungsi sesuai untuk keselamatan/kebaikan manusia.

Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakekatnya merupakan jawaban dari pertanyaan dalam laporan pendidikan.


Objek Filsafat Pendidikan
1. Objek Material → segala sesuatu yang ada dan mungkin ada baik konkrit, fisik maupun psikis (abstrak) yang tak terbatas.
2. Objek Formal → menyelidiki segala sesuatu untuk memahami sesutu sedalam-dalamnya untuk mengerti segala sesuatu itu secara hakiki dan mendalam. Objek formal ini menjadi sudut pandang watak filsafat dan ilmu pendidikan konsepsi → gabungan 1 fakta atau lebih.

Dasar Filosofis Aliran :
a) Nativisme “idealisme”
Soven hour “baik buruknya tergantung pada bakat dari masing-masing.
b) Empiris (Tabularasa) “realisme”.
John Lock menyatakan yang menentukan keberhasilan adalah latar belakang pendidikan dan pengalaman.
c) Konfergensi “Realita dan Idealisme”
Mengatakan yang baik dan buruk itu tergantung pada bakat, latar belakang pendidikan dan pengalaman.

Manusia Sebagai Mahluk Pendidikan

A. Manusia sebagai mahluk yang perlu bantuan.
Jika manusia tidak diberi bantuan maka manusia itu tidak akan berkembang dengan baik dan ia akan sering mengalami bermacam-macam gangguan.
B. Dunia manusia sebagai dunia terbuka.
Manusia diusahakan untuk serba bisa tergantung pada siapa dan bagaimana cara mendidiknya.
C. Manusia sebagai mahluk yang dapat, dan perlu di didik.
Perlu untuk di didik karena manusia itu serba terbuka dan dapat melakukan semua hal yang diinginkannya tanpa pertimbangan yang matang.
D. Batas-batas pendidikan.
Upaya pendidikan itu batasnya ada 3 sudut:
a. Waktu pendidikan.
Sejak ia dilahirkan.
b. Tujuan pelaksanaan pendidikan.
Agar dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya serta tumbuh sikap mandiri.
c. Pribadi yang bersangkutan.


Related Posts by Categories



0 Responses to "PENGERTIAN FILSAFAT"

Posting Komentar